Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Sabtu, 14 Mei 2011

seni bela diri dan pengembangan diri

Dalam buku Sun Tzu For Success, Gerald Michaelson mengatakan bahwa The Art Of War merupakan buku pengembangan diri pertama di dunia.
Nama Sun Tzu mashur lewat karyanya The Art Of War dan telah menjadi literatur utama dalam dunia militer. Bukan hanya di negeri asalnya (China) saja melainkan telah menyebar di hampir seluruh dunia. Esensi dari The Art f War bahkan dapat dipraktekkan dalam kehidupan pada umumnya, seperti dalam bidang pemasaran, ekonomi, politik, sosial dan budaya.
Apabila kita membaca Romance Of Three kingdom, suatu kisah sejarah kepahlawanan yang menjadi mahakarya literaturChina, kita akan menemukan para tokohnya mempergunakan strategi Sun Tzu untuk meraih kemenangan seperti Liu Bei, Guan Yu dan Zang Fei. Dan kalau kita mencermati, dalam kisah kepahlawanan mereka tidak dapat dipisahkan dari sepak terjang mereka yang juga menguasai ilmu beladiri.
.
Tokoh-tokoh ini sering digambarkan sebagai xia (pendekar) yang setia kepada negara dan sahabat, jujur dan pembela kebenaran dan keadilan. Kisah mereka bertiga yang bertemu di kebun persik dan saling mengangkat saudara sehidup semati telah menjadi pembukaan yang fenomenal dalam kisah tersebut.
Kalau kita membaca cerita silat, pengertian xia ini berkembang lagi menjadi sebuah tipe karakter yang lebih hebat. Seorang xia digambarkan sebagai seorang pendekar yang menguasai sebuah ilmu silat yang sempurna dan mempergunakannya untuk menegakkan kebenaran dan keadilan. Para xia (pendekar) memiliki sifat yang adil, jujur, pemberani, setia dan menjunjung tinggi persahabatan.
.
Dalam cerita silat selalu dikisahkan bagaimana seorang yang semula lemah, dihina, tapi kemudian mampu mengubah dirinya menjadi pendekar yang gagah perkasa, setelah berlatih dengan tekun di bawah bimbingan seorang guru yang hebat.
Para penulis cerita silat sebenarnya ingin menggambarkan kerinduan manusia untuk dapat menemukan suatu kekuatan yang ampuh dan lestari sepanjang hidupnya yang dapat dicapai melalui latihan yang tekun dan bersungguh-sungguh. Kedengarannya tidak asing bukan? Bukankah ini mirip dengan yang dijanjikan oleh buku-buku pengembangan diri masa kini yang menawarkan transformasi dari kondisi yang biasa-biasa saja menjadi pribadi super dan meraih sukses dalam segala hal (personal power).
.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ilmu beladiri juga merupakan ilmu pengembangan diri tertua di dunia. Dalam prakteknya memang banyak perguruan silat/kungfu yang percaya bahwa jurus-jurus silat memiliki efek untuk membentuk bukan hanya kemampuan fisik, tetapi juga berpengaruh terhadap karakter kepribadian para pelakunya.
.
Dalam proses melatih gerakan jurus-jurus tersebut terjadi internalisasi nilai yang terkandung dalam gerak dan mempunyai conditioning efek terhadap karakter psikologis orang tersebut. Seorang yang jiwanya lemahmisalnya dapat diperkuat dengan berlatih jurus-jurus yang agresif dan cepat seperti jurus harimau, sedangkan seseorang yang memiliki sifat kekerasan dapat disembuhkan dengan berlatih gerak jurus yang lembut dan tenang seperti jurus bangau yang banyak mempergunakan keseimbangan badan sehingga diharapkan membuat jiwa kita menjadi seimbang juga.
.
Prosesnya sebagai berikut : Gerakan fisik berpengaruh terhadap perasaan, perasaan berpengaruh terhadap pikiran, dan pikiran berpengaruh terhadap hasil/realita yang kita hadapi.
Jadi mengapa tidak kita coba untuk mempelajari tehnik pengembangan diri tertua di dunia tapi juga tercanggih karena dapat langsung dipraktekkan (bukan hanya teori).

dikutip dari : topmotivasi.com

0 komentar:

Posting Komentar